Leonn-Mars

Dapatkan Informasi Menarik Dan Artikel Edukasi Bagi Anda Disini

Jumat, 17 Juli 2009

Konten pornografi semakin mudah di akses

Pornografi kian merebak dalam masyarakat, media porno dengan mudah di akses lewat internet, ponsel, VCD/DVD dan lain-lain, dari orang dewasa sampai remaja dengan mudah sekali mendapat konten pornografi lewat ponsel yang dapat di sebar luas lewat teknologi bluetooth demikian juga lewat internet juga banyak situs konten pornografi.

Pemerintah sudah memblokir situs-situs yang berbau porno tapi di rasa kurang efektif walaupun dapat menekan pengguna porno lewat internet, walaupun kita masih melihat beberapa situs porno tampak lolos dari pemblokiran.

Pemandangan dari anak-anak yang menghabiskan waktu di warung internet (warnet) seolah sudah menjadi hal yang lumrah. Ada yang gemar bermain games secara online, sampai sekedar membuka situs-situs. Dalam "Reportase Investifigasi" yang ditayangkan oleh Trans TV 21 pebruari 2009 lalu beberapa anak tampak mengakses konten porno lewat internet.

Melalui situs pencari di internet, anak-anak seusia belia ini sudah biasa mencari dan mengunjungi situs porno. Bahkan mereka hafal nama situs yang harus diketik di kotak pencarian.

Lantas tim investifigasi mencoba membuktikan sendiri, apakah situs tersebut benar-benar bisa di akses atau tidak. Hasilnya situs tersebut memang ada dan bisa di buka. Tampilan pertama langsung disuguhi gambar-gambar yang tidak layak dilihat dan di tonton oleh anak-anak.

Kehadiran internet telah mengubah wajah dunia, penyampian informasi tanpa jarak. Jika ingin mengakses informasi dari dunia belahan manapun, kita akan dengan mudah melakukannya, bahkan hanya dalam hitungan detik.

Namun tentu saja semua kemudahan mengakses informasi ini diimbangi oleh bahaya situs porno yang kian merebak saja. Tercatat 70 ribu situs porno baru setiap harinya!

Lembaga pelayanan keluarga semacam Focus On Family mengadakan survei dan didapati bahwa satu dari antara lima orang dewasa di amerika mengkonsumsi situs porno setiap harinya. Yang lebih mengganggu lagi adalah survei dari pastor Weekly Briefing yang menemukan bahwa 20% dari para gembala sidang pornografi paling tidak sekali melihat konten porno.

Di indonesia gejala peningkatan pengakses konten porno semakin meningkat tajam, yang memprihatinkan adalah anak-anak kecil yang semakin kecanduan konten tersebut.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda