Leonn-Mars

Dapatkan Informasi Menarik Dan Artikel Edukasi Bagi Anda Disini

Senin, 27 Juli 2009

Pasar Perdagangan bebas Dunia

Kesenjangan negara berkembang dan maju harus di kurangi, meniadakan praktek kapitalisme di negara-negara maju, perdagangan bebas merupakan suatu wacana dilematis di suatu sisi akan meningkatkan perdagangan dunia tapi juga akan memberi efek daya saing yang lemah terutama di negara lemah.

Pertemuan negara maju dan berkembang di london diharapkan memberikan solusi untuk membuka proses perdagangan yang sehat, dan mampu mengurangi dampak krisis global yang melanda dunia.


Sementara itu menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengakui kemunduran perdagangan bebas. "Dalam pertemuan internasional, semua pemimpin negara mengatakan akan melaksanakan pasar bebas, tapi setelah di rumah [negara] sendiri mereka melakukan proteksi,"kata Menkeu, dalam seminar bertajuk East Asia's Response To The Global Economic Crisis.


Di tempat yang sama, kepala Ekonom Bank Danamon Anton gunawan mengatakan pasar bebas sudah menjadi retorika. WTO memang mengurangi tarif perdagangan, tetapi proteksi beralih ke hambatan nontarif, seperti Obama yang menerapkan slogan "Buy American".

Bukti maraknya proteksi selama krisis terlihat dari data dari Bank Dunia (Word Bank). Daftar kebijakan perlindungan perdagangan domestik selama 2009, semakin meningkat, ada sekitar 47 hambatan perdagangan baru di luar aturan antidumping.


Peneliti Korea selatan, yaitu Sang Yeon hwang, research fellow Gyeonggi Research Institute menyebutkan terjadi tren dimana negara maju cenderung memperlakukan subdisi, sementara itu negara berkembang mengurutkan jenis aturan yang bervariasi, seperti peningkatan tarif, subdisi dan non tarif.

Laporan Trade protection: Incipient but worrisome trends-World trade Organization", yang dirilis 4 maret 2009, menyebutkan Amerika Serikat memberlakukan subdisi bagi industri otomotif. Negara besar lain, seperti Kanada, Perancis, Jerman Inggris dan China mensubdisi perusahaan nasional.

"Sebenarnya jika dilaksanakan dengan ideal saja, perdagangan bebas itu masih merugikan negara berkembang, karena kalah bersaing, setidaknya dari sisi teknologi. Apa jadinya jika negara berkembang komit melaksanakan pendekatan pasar, eh, negara maju lakukan proteksi," ujar M. Ikhsan modjo, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance.

Persaingan pasar bebas di negara berkembang akan berlangsung ketat, produk dalam negeri di harapkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas supaya tidak kalah pamor dari prodak asing, sehingga keseimbangan pasar akan lebih terjaga.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda